Penyakit dan Hama yang Menyerang Pohon Karet

Seobros

Pohon karet (Hevea brasiliensis) rentan terhadap berbagai penyakit dan hama yang dapat mengurangi produksi getah serta merusak tanaman. Berikut adalah beberapa penyakit dan hama utama yang sering menyerang pohon karet:

Penyakit pada Pohon Karet
Jamur Akar Putih (White Root Disease)

Penyebab: Jamur Rigidoporus microporus.
Gejala: Daun menjadi kuning, layu, dan rontok. Akar pohon mengalami pembusukan, dan pohon bisa mati secara tiba-tiba.
Pengendalian: Menggunakan fungisida, penanaman pohon yang tahan penyakit, dan sanitasi lahan untuk mencegah penyebaran.


Jamur Akar Merah (Red Root Disease)

Penyebab: Jamur Ganoderma philippii.
Gejala: Gejala mirip dengan jamur akar putih, tetapi pada akar terdapat jamur berwarna merah. Ini menyebabkan pembusukan akar dan kematian pohon.
Pengendalian: Sama seperti jamur akar putih, dengan tambahan perbaikan drainase untuk mencegah kelembaban yang berlebihan.


Jamur Akar Hitam (Black Root Disease)

Penyebab: Jamur Rosellinia arcuata.
Gejala: Pembusukan akar dengan penampakan akar yang menghitam, daun layu, dan pohon mati secara perlahan.
Pengendalian: Penggunaan fungisida dan pemeliharaan kebersihan lingkungan perkebunan.


Penyakit Jamur Daun (Leaf Fall Disease)

Penyebab: Beberapa jenis jamur, termasuk Oidium heveae dan Corynespora cassiicola.
Gejala: Daun muda dan dewasa mengalami bercak-bercak kuning atau coklat, kemudian mengering dan rontok. Penurunan jumlah daun menyebabkan penurunan produksi getah.
Pengendalian: Penyemprotan fungisida secara berkala dan pemangkasan daun yang terinfeksi.


Penyakit Cendawan Tepung (Powdery Mildew)

Penyebab: Jamur Oidium heveae.
Gejala: Timbul lapisan putih seperti tepung pada permukaan daun, yang menghambat fotosintesis dan menyebabkan daun menguning serta rontok.
Pengendalian: Penyemprotan dengan fungisida dan peningkatan ventilasi di sekitar pohon.


Penyakit Akar Coklat (Brown Root Disease)

Penyebab: Jamur Phellinus noxius.
Gejala: Pembusukan akar yang menyebabkan pohon tumbang. Gejala awal termasuk daun yang menguning dan rontok.
Pengendalian: Sanitasi yang baik dan penggunaan fungisida sistemik.

Hama pada Pohon Karet
Kumbang Batocera (Longhorn Beetle)

Gejala: Larva kumbang ini menggerek batang dan cabang pohon, membuat terowongan di dalam kayu yang dapat menyebabkan kerusakan struktural dan memudahkan infeksi penyakit lain.
Pengendalian: Pemantauan dan pemangkasan bagian pohon yang terinfeksi, serta penggunaan insektisida sistemik.

Kumbang Penggerek Karet (Rubber Tree Borer)

Gejala: Larva kumbang menggerek batang pohon, menyebabkan luka yang mengeluarkan cairan dan dapat menyebabkan penurunan produksi getah.
Pengendalian: Penggunaan perangkap feromon untuk menarik dan membunuh kumbang dewasa, serta insektisida.


Ulat Grayak (Armyworm)

Gejala: Ulat menyerang daun pohon karet, memakan jaringan daun hingga hanya tersisa tulang daun, yang dapat mengurangi kemampuan pohon untuk fotosintesis.
Pengendalian: Penyemprotan insektisida dan pengendalian biologis menggunakan predator alami seperti burung atau serangga predator.


Tungau (Mites)

Gejala: Daun yang diserang tungau menjadi berwarna perak atau kuning, mengkerut, dan akhirnya rontok. Tungau juga dapat menghisap cairan getah dari daun.
Pengendalian: Penyemprotan dengan akarisida dan penggunaan agen biologis seperti predator tungau.


Lalat Putih (Whitefly)

Gejala: Lalat putih menghisap getah dari daun muda, menyebabkan daun menguning, mengkerut, dan mengurangi pertumbuhan tanaman. Mereka juga menyebarkan virus tanaman.
Pengendalian: Menggunakan insektisida yang tepat, serta mendorong kehadiran musuh alami seperti kepik predator.


Penggerek Kulit Karet (Caterpillar)

Gejala: Ulat penggerek kulit merusak batang dan cabang pohon, menyebabkan kerusakan pada sistem pengaliran getah, yang dapat menurunkan produksi.
Pengendalian: Penggunaan insektisida dan pemangkasan cabang yang terinfeksi.

Pengendalian Terpadu
Untuk mengatasi masalah penyakit dan hama pada pohon karet, pengendalian terpadu (Integrated Pest Management/IPM) adalah pendekatan yang paling efektif.
IPM mencakup kombinasi metode mekanis, biologis, kimia, dan kultur untuk mengurangi risiko kerugian tanpa menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada lingkungan. Langkah-langkah ini meliputi pemantauan rutin, penggunaan varietas pohon yang tahan penyakit, pemeliharaan kebersihan kebun, serta penerapan metode pengendalian yang ramah lingkungan.

Leave a Comment